Minggu, 10 November 2019

Tes Kebugaran Jasmani Indonesia


Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian.Menurut Ismaryati (2006: 10), tes adalah alat pengukur yang mempunyai standar yang objektif sehingga dapat digunakan  secara meluas, serta dapat betul-betul dapat digunakan untuk mengukur danmembandingkan keadaan psikis dan tingkah laku individu. Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa tes adalah cara (yang dapat dipergunakan) atau prosedur (yang perlu ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian dibidang pendidikan yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau perintah, sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi atlet. Penelitian ini menggunakan rangkaian Tes Kebugarann Jasmani Indonesia (TKJI)untuk usia 16-19 tahun yang terdiri atas lima tes, yaitu:
1)        Lari 60 meter, tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan.
2)        Tes gantung siku tekuk, tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan otot bahu.
3)        Baring duduk 60 detik, tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut.
4)        Loncat tegak, tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak otot dan tenaga eksplosif.
5)        Lari 1000 dan 1200 meter, tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan jantung, peredaran darah dan pernafasan.
Menurut Pedoman Kemendiknas (2010: 6–22) proses pelaksanaan Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) adalah sebagai berikut :
1)      Tes Lari 60 Meter
Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan lari. Alat dan fasilitas terdiri dari: Lintasan lari, Bendera, Peluit, Alat tulis, Stopwatch. Pelaksanaan tes lari 60 meter adalah sebagai berikut:
(1)     Sikap permulaan
Peserta berdiri dibelakang garis start.
(2)     Gerakan
a.  Pada aba-aba “Siap“ peserta mengambil sikap start berdiri, siap untuk lari. (lihat gambar 1).
b. Pada aba-aba “Ya“ peserta lari secepat mungkin menuju garis finish dengan menempuh jarak 60 meter.

Gambar 1: posisi star 60 m
Sumber: Kemendiknas, (2010:7)




(3)   Lari masih bisa diulang bila
a. Pelari mencuri start, b. Pelari tidak melewati garis finis, c. Pelari terganggu dengan pelari yang lain
(4)   Pengukur waktu
Pengukuran waktu dilakukan mulai saat bendera diangkat sampai pelari tepat melintas garis finis.
(5)   Pencatat hasil
a. Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 60 meter, dalam satuan waktu detik.
b. Waktu dicatat satu angka dibelakang koma.

Tabel 1 penilaian tes lari 60 m adalah:



1)   Tes Gantung Siku (putri) dan Angkat tubuh (putra)

Tujuan dari tes ini adalah untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan otot bahu. Alat dan fasilitas yang digunakan adalah stopwatch, serbuk kapur atau magnesium karbonat, alat tulis.


Gambar 2: Palang tunggal

Sumber: Kemendiknas, (2010:8)


a). Pelaksanaan angkat tubuh

       Peserta berdiri dibawah palang tunggal. Kedua tangan berpegangan pada palang tunggal selebar bahu. Pegangan telapak tangan menghadap ke arah letak kepala. (lihat gambar 9).


Gambar 3: sikap permulaan gantung siku

Sumber: Kemendiknas,(2010:9)

b) Gerakan

Angkat badan hingga dagu melewati palang kemudian turunkan kembali seperti pada sikap permulaan namun siku sedikit ditekukan. Lakukan selama 60 detik atau satu menit.

c) Pencatat hasil

1. Gerakan yang dihitung adalah angkatan yang dilakukan dengan sempurna.

2. Gerakan yang dicatat adalah jumlah angkatan yang dapat dilakukan dengan sikap sempurna tanpa istirahat selama 60 detik.

3. Peserta yang tidak mampu melakukan tes angkat tubuh ini, walaupun telahberusaha diberi nilai 0 (nol).


Gambar 4: Dagu menyentuh/melewati palang tunggal

Sumber: Kemendiknas, (2010:10)

 

1)   Pelaksanaan gantung siku

Palang tunggal dipasang dengan ketinggian sedikit di atas kepala peserta.

a. Sikap permulaan

Peserta berdiri dibawah palang tunggal, kedua tangan berpengangan pada palang tunggal selebar bahu, pegangan telapak tangan menghadap ke belakang

Gambar 5: Sikap pemulaan gantung siku tekuk

Sumber: Kemendiknas, (2010:11)


a.    Gerakan

Dengan bantuan tolakan kedua kaki, peserta melompat ke atas sampai mencapai siku bergantung siku tekuk, dagu berada di atas palang tunggal. Sikap tersebut dipertahakan selama mungkin. Lamanya waktu saat bergantung tersebut dicatat sebagai hasil.



Gambar 6: sikap gantung siku tekuk

Sumber: Kemendiknas, (2010:13)

Tabel 2 penilaian tesgantung siku (putri) dan angkat tubuh (putra)adalah:

3)  Baring Duduk 60 Detik

Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut. Alat dan fasilitas yang digunakan adalah lantai, rumput yang rata dan bersih, stopwatch, alat tulis, matras

a) Sikap permulaan

Peserta berbaring telentang di lantai atau rumput, kedua lutut ditekuk dengan sudut 90, kedua tangan diletakan masing-masing di samping telinga. (lihat gambar7). Petugas/peserta lain memegang atau menekan kedua pergelangan kaki agar kaki tidak terangkat.


Gambar 7: Sikap pemulaan baring duduk

Sumber: Kemendiknas, (2010:14)


    b)   Gerakan

Pada aba-aba “Ya“ peserta mengambil sikap duduk (lihat gambar 3.8) sehingga kedua sikunya menyentuh kedua paha, kemudian kembali ke sikap permulaan (lihat gambar 3.9).Gerakan ini dilakukan berulang-ulang dengan cepat tanpa istirahat selama 60 detik.

                           



Gambar 8: Gerakan baring menuju sikap duduk

Gambar 9: sikap duduk dengan kedua siku menyentuh paha

Sumber : Kemendiknas, (2010:15)

Tabel 3 penilaian tes baring duduk adalah:


Catatan

Gerakan tidak dihitung jika kedua tangan tidak berada disamping telinga, kedua siku tidak sampai menyentuh paha dan mempergunakan sikunya untuk membantu menolak tubuh.

 c)  Pencatatan hasil

a. Hasil yang dihitung dan dicatat adalah jumlah gerakan baring duduk yangdapat dilakukan dengan sempurna selama 60 detik.

b. Peserta yang tidak mampu melakukan tes baring duduk diberi nilai 0 (nol).

4) Loncat Tegak

Tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak atau tenaga eksplosif tungkai. Alat dan fasilitas yang digunakan adalah papan berskala sentimeter, warna gelap, berukuran 30x150 cm, dipasang pada dinding yang rata. Jarak antara lantai dengan angka 0 (nol) pada skala yaitu 150 cm (lihat gambar10), serbuk kapur, penghapus papan tulis, Alat tulis


Gambar 10: Papan loncat tegak

Sumber : Kemendiknas, (2010:17)

a) Sikap permulaan

Ujung jari dari peserta diolesi dengan serbuk kapur. Peserta berdiri tegak dekat dinding, jari kaki rapat, papan skalla berada disamping kiri atau kanannya. Kemudian tangan yang dekat dinding diangkat lurus ke atas, telapak tangan ditempelkan pada papan berskala sehingga meninggalkan bekas raihan jarinya. (lihat gambar11)


Gambar 11: Sikap menentukan raihan tegak

Sumber : Kemendiknas (2010:18)

b) Gerakan

Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutu dan kedua lengan diayun ke belakang (lihat gambar12). Kemudian peserta meloncat setinggi mungkin sambil menepukan papan dengan ujung jari sehingga menimbulkan bekas. (lihat gambar 13).Lakukan tes ini sebanyak 3 kali tanpa istirahat atau diselingi oleh peserta lain.


Gambar 12: Sikap awalan loncat tegak,

Gambar 13: Meloncat setinggi mungkin Sumber : Kemendiknas (2010:19)

  

 c) Pencatatan hasil

1. Catat raihan tegak, 2. Ketiga raihan loncatan dicatat, 3. Raihan loncatan dikurangi raihan tegak, 4. Ambil nilai selisih raihan yang tertinggi

Tabel 4 penilaian tes loncat tegak adalah:


5) Lari 1000 untuk Putri dan 1200 untuk Putra

Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan paru-jantung (kardiovaskular). Alat dan fasilitas yang digunakan adalah lintasan lari 1200 meter untuk putra dan 1000 meter untuk putri, stopwatch, bendera start, peluit, tiang pancang, alat tulis.

a) Sikap permulaan

Peserta berdiri dibelakang garis start

b) Gerakan

Pada aba-aba “Siap“ peserta mengambil sikap start berdri, siap untuk lari.Pada aba-aba “Ya“ peserta berlari menuju garis finis, menempuh jarak 1200 meter untuk putra dan 1000 meter untuk putri (lihat gambar 14).



Gambar 14: Posisi star lari 1000 dan 1200 m

Sumber : Kemendiknas, (2010:21)


Catatan

Lari diulang bila ada pelari yang mencuri start dan ada pelari yang tidak melewati garis finish

c) Pencatatan hasil

1. Pengambilan waktu dilakukan mulai saat bendera diangkat sampai pelaritepat melintas garis finis. (Lihat gambar 15)

2. Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 1200 meter untuk putra dan 1000 meter untuk putri. Waktu dicatat dalam satuan menit dan detik.


Gambar 15: Stopwatch dimatikan saat pelari melintasi garis finis

Sumber : Kemendiknas (2010:21)

 

Tabel 5  penilaian tesLari 1000 untuk Putri dan 1200 untuk Putra adalah:

             Untuk kreteria kategori kebugaran kita harus menjumlahkan semua nilai dari lima item testersebut kemudian cocokan dengan tabel berikut:

Tabel 6 kategori lima item tes kebugaran adalah:



Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Definition List

Unordered List

Support